BANGKALAN, - Malam setelah pelaksanaan pemilu, Rabu (14/02/2024), suasana kebersamaan terlihat di Koramil 0829-16/Sepulu, Bangkalan. Perwira Seksi Operasi (Pasi Ops) Kodim 0829/Bangkalan, Kapten Kavaleri Handri Tjahyo, yang juga menjabat sebagai Pengganti sementara (Pgs) Danramil 0829-16/Sepulu, terlihat sehat dan santai bersama anggota Koramil, menikmati makan malam bersama.
Pgs Danramil 0829-16/Sepulu saat berkeliling melaksanakan pengamanan pemilu bersama Kapolsek Sepulu
Namun, kebahagiaan tersebut ternyata menjadi duka mendalam bagi masyarakat Bangkalan. Pada Kamis malam (15/02/2024), Pj. Bupati Bangkalan, Dr. Arief Mulya Edhie, mengungkapkan kronologi meninggalnya Pgs Danramil 0829-16/Sepulu.
Menurut penuturan Pj. Bupati, setelah melaksanakan tugas pengamanan pemilu dan pergeseran kotak suara, Danramil mengeluhkan masuk angin kepada salah satu anggotanya. Anggotanya kemudian memberikan pertolongan pertama, namun keluhan Danramil semakin parah dan berujung pada muntah-muntah yang tak kunjung reda.
“Masyarakat Bangkalan turut berduka cita atas gugurnya pak Danramil Sepulu semalam. Menurut pemeriksaan dokter di Puskesmas Sepulu, beliau terkena serangan jantung. Jadi, sekitar jam 19.30 malam itu mengeluh masuk angin, kemudian dikeroin, dikeroin kok terus muntah-muntah kemudian dibawa ke Puskesmas. Sampai di Puskesmas kemudian diperiksa, karena Puskesmas kita kan sudah tipe D ya. Disana dilakukan pemeriksaan, agak enak, tetapi kemudian tiba-tiba kejang dan meninggal dunia. Wafat dalam keadaan melaksanakan tugas.” Jelas Pj. Bupati pada Jumat (16/02/2024) di pendopo Agung Kabupaten Bangkalan.
Pgs Danramil akhirnya dilarikan ke Puskesmas Sepulu untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Namun, sayangnya, usaha medis untuk menyelamatkan nyawanya tidak membuahkan hasil. Kapten Kavaleri Handri Tjahyo menghembuskan nafas terakhirnya di usia 55 tahun.
“Tugas TNI dan Polri melaksanakan pengamanan, mungkin pak Danramil melaksakan mobile (berkeliling), Pak Danramil tinggal di Asrama Kodim, sementara tugasnya di wilayah kecamatan Sepulu. Jadi bertanggungjawab mulai dari kotak datang sampai distribusi ke Desa-desa, kemudian memastikan pelaksanaan Pemilu di TPS aman sampai hari H nya, kemudian hari H nya beliau juga memantau pemilu di wilayah bersama pak Camat dan Kapolsek, malam hari mungkin kecapean, indikasi dokter memang serangan jantung. Mungkin beliau punya riwayat, kami belum tahu.” Pungkasnya.
Kapten Kavaleri Handri Tjahyo, yang lahir di Malang pada 20 Oktober 1969, meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. Jenazahnya kemudian dibawa ke rumah duka di jalan MT Haryono, Kepatihan, Kabupaten Tulungagung, untuk disemayamkan dan dikebumikan dengan penghormatan yang layak. Semoga almarhum diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.(San).